PPID SETDA, Bontang – Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Lukman, mewakili Wali Kota Bontang secara resmi membuka kegiatan Parenting Program “Wajib Belajar Pukul 19.00–21.00” yang diselenggarakan oleh SDN 002 Bontang Barat bekerja sama dengan Yayasan Galilea Bontang. Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Jumat (9/5/2025) pagi.
Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Forkopimda, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bontang, Saparudin, pengurus dan pengawas sekolah, serta para orangtua murdi.
Sebagai narasumber utama, hadir Ibu Reni Murni, CMHA, CBA, CHT, CT.NLP—seorang motivator nasional dan pendiri Life Changing Institute.
Ia membawakan materi bertema “Strategi Membangun Budaya Belajar 19-21 Menjadi Momen Berharga dan Menyenangkan Bagi Anak-anak Kita.”
Dalam sambutannya, Lukman menyampaikan apresiasi atas dukungan dari pihak sekolah, komite, guru, serta para orang tua.

Ia menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari 100 Hari Kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang yang bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah, sekolah, dan keluarga dalam menciptakan suasana belajar yang positif dan menyenangkan.
Ia menekankan bahwa program belajar malam ini tidak sekadar menambah jam belajar, namun dirancang agar anak-anak mendapatkan suasana belajar yang kondusif di rumah dengan pendampingan orang tua dan guru. Harapannya, waktu belajar ini menjadi momen yang ditunggu dan tidak dianggap beban.
“Masukan dari orang tua sangat diperlukan, karena merekalah yang setiap hari bersama anak-anak di rumah,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa program wajib belajar ini bukan sekadar kegiatan membaca buku atau mengerjakan tugas sekolah, tetapi juga sebagai ruang bagi orang tua untuk memberikan nasihat dan nilai-nilai kehidupan yang tidak selalu didapatkan di ruang kelas.
Melalui forum parenting, orang tua dan guru diajak memahami pentingnya kolaborasi dalam proses pembelajaran serta strategi membangun rutinitas belajar yang konsisten di rumah. Ditekankan pula bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya sekolah atau pemerintah.
“Pendidikan bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah. Semua pihak harus berperan, termasuk keluarga dan lingkungan. Anak-anak juga butuh waktu istirahat dan ruang pengembangan kreativitas. Belajar tidak harus selalu dalam tekanan,” pungkasnya. ***