PPID SETDA, Bontang – Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bontang resmi menjalin kerja sama dengan Bank Sampah Induk Bessai Berinta dalam upaya pengelolaan limbah arsip yang lebih bertanggung jawab dan ramah lingkungan.
Kesepakatan ini berlangsung di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kota Bontang pada Kamis (22/5/2025), dan dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Bontang Aji Erlynawati, Direktur Bank Sampah Induk Bessai Berinta Mochammad Rizki Wahyudi, Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Pertama dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dian Sayekti, serta Arsiparis Ahli Muda Setda Nasution, dan Arsiparis Ahli Pertama Setda Frithoh.
Fokus utama kolaborasi ini adalah pengelolaan limbah kertas arsip dari Unit Kearsipan II Setda Kota Bontang yang telah mendapatkan persetujuan untuk dimusnahkan.
Proses pemusnahan arsip ini akan dilakukan dengan metode pencacahan (shredding). Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk memastikan keamanan data yang terkandung dalam arsip, tetapi juga untuk memudahkan proses daur ulang kertas.
Selanjutnya, limbah kertas yang telah dicacah tersebut akan diserahkan kepada Bank Sampah Induk Bessai Berinta untuk diolah menjadi produk-produk baru yang memiliki manfaat dan nilai ekonomi.
Sekretaris Daerah Kota Bontang, Aji Erlynawati menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kota Bontang dalam mendukung gerakan pengurangan sampah.
Selain itu, kerja sama ini sejalan dengan target nasional ‘Zero Waste, Zero Emission Indonesia 2060’ atau bahkan lebih cepat, serta upaya mencapai ekonomi sirkular melalui pemberdayaan bank sampah lokal.
“Kami ingin memastikan bahwa limbah arsip ini tidak menjadi beban bagi lingkungan. Kolaborasi dengan Bank Sampah Bessai Berinta menjadi solusi yang sangat baik, selaras dengan semangat pengelolaan arsip yang bertanggung jawab dan upaya pelestarian lingkungan,” ujar Aji Erlynawati.
Pihak Bank Sampah Induk Bessai Berinta menyambut gembira kerja sama ini. Mereka mengapresiasi langkah proaktif Setda Kota Bontang yang menunjukkan perhatian tidak hanya pada aspek administratif kearsipan, tetapi juga pada dampak ekologis dari kegiatan pemerintahan.
Melalui inisiatif ini, Setda Kota Bontang berharap dapat menjadi percontohan bagi instansi lain dalam menerapkan praktik pengelolaan sampah yang aman, bertanggung jawab, dan berwawasan lingkungan. ***
