PPID SETDA, Bontang – Pelatihan kesehatan mental bagi kepala sekolah tingkat SD-MI se-Kota Bontang digelar sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan para pendidik.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Kota Bontang dan berlangsung di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Jalan Awang Long.
Mewakili Wali Kota Bontang, Staf Ahli Pembangunan Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Asdar, membuka kegiatan tersebut secara resmi.
Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi emas tahun 2045 melalui pendidikan yang berkualitas.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah inovatif yang memberikan manfaat besar bagi pendidikan di Kota Bontang serta memperkuat mental dan semangat para kepala sekolah sebagai pemimpin di lingkup pendidikan dasar,” ujar Asdar.
Pelatihan ini menghadirkan motivator nasional, Reni Murni, CMHA, CBA, CHt, CT.NLP, sebagai narasumber utama.

Reni memberikan materi seputar pentingnya menjaga kesehatan mental dalam dunia pendidikan, baik bagi para guru maupun siswa.
Asdar juga menggarisbawahi tiga kunci utama dalam menjaga kesehatan mental, yaitu,Mengelola stres, melalui aktivitas menyenangkan seperti olahraga dan meditasi.
Kemudian,Dukungan sosial, dengan menjalin komunikasi terbuka bersama rekan dan orang terdekat. Serta Pengembangan diri, guna meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup.
Kesehatan mental yang baik, lanjutnya, sangat berpengaruh terhadap proses belajar-mengajar, peningkatan prestasi siswa, serta penciptaan suasana sekolah yang positif dan inklusif.
Dalam konteks ini, kepala sekolah dipandang sebagai agen perubahan yang strategis. Mereka memiliki peran vital dalam membantu peserta didik membangun daya tahan mental, kemampuan beradaptasi, serta menghadapi tantangan zaman dengan lebih siap.
Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata sinergi antara Dinas Pendidikan dan para pemangku kepentingan di bidang pendidikan dalam mewujudkan visi Kota Bontang untuk mencetak generasi emas.
“Dengan bekal pelatihan ini, kami harap kepala sekolah dapat mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapat untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat, adaptif, dan inspiratif,” tutup Asdar. ***