PPID SETDA, Bontang – Pemerintah Kota Bontang terus memperkuat komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan siap kerja.
Hal ini dibuktikan dengan kehadiran Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, dalam kegiatan penutupan Pelatihan Berbasis Kompetensi Batch ke-7 dan pembukaan Batch ke-10 tahun anggaran 2025, yang diselenggarakan oleh UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Bontang, Rabu (23/4/2025).
Acara yang berlangsung di Aula UPTD BLKI, Kelurahan Bontang Lestari itu turut dihadiri perwakilan lintas instansi, termasuk Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kaltim, LAPAS IIA Bontang, BNN, BPJS Ketenagakerjaan, hingga para pimpinan SMK, LPK, dan perusahaan mitra.
Dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan bahwa optimalisasi fungsi BLKI menjadi bagian dari 17 program prioritas 100 hari kerja Pemkot Bontang.
“Kami mendorong kolaborasi antara BLKI Bontang dengan industri serta mitra kerja lainnya agar terus diperkuat untuk menciptakan lapangan kerja nyata bagi masyarakat,” ujar Neni.
Wali Kota juga mengapresiasi pelaksanaan pelatihan yang dilakukan secara transparan dan selektif. Ia menyebut hal tersebut sejalan dengan visi pembangunan Kota Bontang 2025–2029, yakni menjadikan Bontang sebagai kota industri dan jasa yang maju, berkelanjutan, dan sejahtera, serta menjadi mitra strategis Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Transformasi sosial menuju SDM berdaya saing adalah kunci. Pemerintah Kota juga mendorong program zero pengangguran melalui skema pelatihan, penempatan kerja, serta dukungan modal usaha tanpa bunga melalui pembentukan Kelompok Usaha Bersama,” tambahnya.
Tak hanya itu, dalam momen tersebut, Wali Kota menyambut baik rencana hibah lahan pembangunan Workshop Las Bawah Air (Underwater Welding), yang disebut akan menjadi satu-satunya di Kalimantan dan ketiga di Indonesia. Pengajuan ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Tenaga Kerja Disnakertrans Kaltim, Muhammad Abduh.
“Dukungan dari masyarakat sangat kami harapkan untuk mewujudkan visi misi pembangunan. Tak hanya dari sisi ketenagakerjaan, tapi juga dalam pendidikan dan pengentasan kemiskinan ekstrem,” tutup Neni. ***