PPID SETDA, Bontang – Pemerintah Kota Bontang menggelar kegiatan Sosialisasi Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) pada Senin, 4 Agustus 2025 di Auditorium 3D Wali Kota, Jl. Awang Long.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya serius pemerintah dalam mendorong budaya menabung serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan pelajar sejak usia dini.
Hadir dalam kegiatan ini sejumlah pejabat daerah dan perwakilan lembaga keuangan, antara lain Staf Ahli Ekonomi dan Keuangan Bahauddin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Lukman yang hadir mewakili Wali Kota Bontang, serta narasumber utama Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (PSDA) Moch. Arif Rochman.
Turut hadir pula perwakilan dari Asisten Direktur Otoritas Jasa Keuangan Prov Kaltim Kaltara, Pahai Asi Naomi, Kepala Bank BPD Kaltim Cabang Bontang Arie Herlambang, serta perwakilan dari bank-bank swasta di Kota Bontang seperti BRI, Mandiri, BSI, dan Muamalat, serta seluruh kepala sekolah dari jenjang PAUD hingga SMP se-Kota Bontang.
Dalam sambutannya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Lukman menegaskan bahwa program KEJAR merupakan wujud nyata komitmen Pemkot Bontang untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan keuangan dan tanggung jawab finansial sejak dini.
“Melalui program ini, pelajar tidak hanya dikenalkan dengan pentingnya menabung, tetapi juga dengan sistem perbankan, transaksi non-tunai, dan pengelolaan uang secara bijak,” ujarnya.
Program KEJAR dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran Penjabat Gubernur Kalimantan Timur dan Wali Kota Bontang, yang mewajibkan seluruh peserta didik dari PAUD hingga SMP memiliki akses ke layanan keuangan formal.
Dalam upaya mempermudah realisasi program kejar, beberapa Bank membuka outlet pendaftaran rekening dari beberapa Bank saat kegiatan sosialisasi berlangsung.
Langkah ini sejalan dengan visi nasional untuk menciptakan ekosistem keuangan inklusif serta mendukung Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dan Hari Indonesia Menabung (HIM).
Kepala Bagian PSDA Kota Bontang, Moch. Arif Rochman, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan satuan pendidikan.
“Budaya menabung dan literasi keuangan tidak bisa dibentuk secara instan. Ini adalah proses jangka panjang yang harus dimulai dari pendidikan dasar, dengan dukungan dari semua pihak,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, pemerintah mendorong seluruh satuan pendidikan untuk:
- Memfasilitasi pembukaan rekening bagi siswa,
- Melakukan edukasi literasi keuangan kepada siswa dan orang tua,
- Menjalin kerja sama aktif dengan perbankan untuk menyediakan produk tabungan pelajar yang terjangkau dan tanpa biaya administrasi, dan
- Mengintegrasikan KEJAR ke dalam kurikulum atau program sekolah terkait literasi keuangan.
Di akhir kegiatan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan secara resmi membuka sosialisasi program KEJAR 2025.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini dan berharap agar budaya menabung di kalangan pelajar Kota Bontang semakin tumbuh kuat sebagai pondasi menuju kemandirian finansial generasi masa depan. ***
Penulis: Apriana/Prokompim
Fotografer: Syeh/Prokompim
Editor: M Zulfikar Akbar/Prokompim