Setda

Pimpin Apel, Kabag Organisasi Tekankan Akuntabilitas dalam Bekerja

PPID SETDA, Bontang – Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Kontrak Daerah (TKD) di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bontang kembali diingatkan untuk memperkuat implementasi budaya kerja BerAKHLAK, khususnya pada nilai “Akuntabel”. Penekanan ini disampaikan langsung oleh Kepala Bagian Organisasi, Natalia Trisnawati, saat memimpin apel pagi, Senin (4/8/2025).

Apel tersebut turut dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Lukman, Asisten Administrasi Umum Akhmad Suharto, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Jayadi Pulung, serta seluruh jajaran ASN dan TKD di lingkungan Setda Kota Bontang.

Dalam amanatnya, Natalia menegaskan bahwa setiap pekerjaan dan kegiatan yang dilaksanakan harus dapat dipertanggungjawabkan. Wujud pertanggungjawaban yang paling konkret bagi seorang abdi negara, menurutnya, adalah melalui penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).

“Semua pekerjaan atau kegiatan itu harus dipertanggungjawabkan. Dipertanggungjawabkannya melalui apa? Yaitu, report kita melalui SKP kita,” ujar Natalia di hadapan peserta apel.

Ia menyayangkan jika pengisian SKP masih dilakukan secara asal-asalan, seperti menyalin-tempel (copy-paste) dari rekan kerja, diisikan oleh orang lain, atau hanya bertujuan untuk memenuhi syarat pencairan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

“Jangan sampai copas, jangan sampai teman yang menginputkan, jangan sampai cuma pemenuhan untuk TPP saja. Saya minta tolong, kita selalu mendengungkan nilai akuntabel, maka kita harus bisa mempertanggungjawabkannya,” tegasnya.

Natalia mendorong seluruh pegawai untuk mulai belajar dan membiasakan diri menyusun SKP yang jujur dan sesuai dengan kinerja nyata. Menurutnya, SKP adalah dokumen resmi yang menjadi dasar atasan untuk melakukan dialog dan evaluasi kinerja secara berkala setiap triwulan (TW).

“Sekarang sudah masuk semester kedua. Seharusnya setiap TW1, TW2, hingga TW4 itu ada evaluasi dari atasan. Jika evaluasi tidak dilaksanakan, maka pertanyaannya apakah SKP tersebut bisa dipertanggungjawabkan,” tambahnya, seraya menjadikan hal tersebut sebagai catatan penting bagi semua.

Meski menyadari bahwa perubahan ini mungkin terasa terlambat bagi sebagian pihak, Natalia mengajak semua untuk tidak ragu memulai. “Seharusnya kalau dibilang terlambat, ya terlambat. Tetapi, untuk kebaikan, kita harus belajar mulai sekarang,” pungkasnya. ***

Penulis/Editor: M Zulfikar Akbar/Prokompim
Fotografer: Rahmat Chiloe/Prokompim

Related Articles

Setda

Pemkot Bontang Gelar Sosialisasi Program KEJAR 2025, Dorong Budaya Menabung Sejak Dini

PPID SETDA, Bontang – Pemerintah Kota Bontang menggelar kegiatan Sosialisasi Program Satu...

Setda

Bontang Luncurkan Program Anti-Berlian, Kolaborasi Nyata Cegah Stunting

PPID SETDA, Bontang – Pemerintah Kota Bontang secara resmi meluncurkan Program “Anting-Berlian”...

Setda

Jadi Lokus Studi Kepemimpinan, Pemkot Bontang Sambut Peserta PKP Angkatan I Kabupaten Berau

PPID SETDA, Bontang – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menyambut hangat kedatangan 35...

Setda

Pemkot Bontang Buka KAPASISBON Cup 2025, Ajak Generasi Muda Junjung Tinggi Sportivitas

PPID SETDA, Bontang – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menunjukkan dukungan penuh terhadap...