PPID SETDA, Bontang – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, secara resmi menutup sekaligus membuka program Pelatihan Berbasis Kompetensi Sumber Dana APBD Tahun Anggaran 2025 di Aula UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Bontang, Jalan Prestasi, Kelurahan Bontang Lestari, pada Rabu pagi (30/7/2025).
Dalam sambutannya, Bunda Neni menegaskan komitmen Pemerintah Kota Bontang untuk terus menekan angka pengangguran dan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang mandiri, kompeten, dan berdaya saing tinggi.
“Pemerintah Kota Bontang berkomitmen untuk terus menciptakan masyarakat yang mandiri dan mampu mengaktualisasikan diri, salah satunya melalui pelatihan berbasis kompetensi ini,” tegasnya.
Ia mengungkapkan bahwa dari ratusan pendaftar, hanya sekitar 20 persen yang bisa diterima dalam pelatihan karena keterbatasan kuota.
Oleh karena itu, Wali Kota meminta Dinas Ketenagakerjaan Kota Bontang untuk menambah alokasi anggaran agar lebih banyak warga yang bisa mengikuti pelatihan di masa mendatang.
Ia juga mendorong adanya kolaborasi lebih erat dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk mendukung pelatihan lanjutan.
Wali Kota juga menyoroti pentingnya peningkatan kompetensi, keterampilan, dan sikap (attitude) peserta pelatihan, terlebih di era persaingan ketat yang kini mulai dipenuhi oleh kehadiran mesin dan kecerdasan buatan (AI).
“Anak-anak Bontang harus punya kompetensi dan penampilan yang baik agar tidak tersingkir,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Wali Kota berharap BLKI juga menjadi tempat pelatihan bagi warga binaan agar dapat hidup mandiri setelah bebas.
Pemkot juga merencanakan pengembangan pelatihan spesialis seperti welder air (pengelasan bawah laut) yang memiliki peluang kerja di luar negeri. Selain itu, pelatihan untuk perempuan seperti menjahit dan garment juga akan terus dikembangkan.
Terkait permintaan peserta mengenai sertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), Wali Kota menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan agar para lulusan pelatihan memperoleh pengakuan resmi secara nasional maupun internasional.
Ia juga menyatakan akan menemui Gubernur Kalimantan Timur untuk mempercepat proses hibah dan pengembangan pelatihan welder air di Bontang.
Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan oleh UPTD BLKI Bontang bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur, dengan tujuan meningkatkan kompetensi SDM berbasis kebutuhan industri dan mempersiapkan tenaga kerja terampil dan bersertifikat.
Dari 192 peserta yang diterima berasal dari Kota Bontang, Samarinda, dan Kabupaten Kutai Timur, sejumlah program resmi ditutup yaitu Mekanik Hidrolik alat Berat Yunior dan Operator Excavator, Plate Welder SMAG 3G, Teknisi Perawatan AC Residential, Pemasangan Instalasi Otomasi Listrik Industri, Barista, Tata Rias Kecantikan, Pengolahan Ikan, Junior Sekretaris, Menjahit Pakaian Wanita Dewasa, serta Pembuatan Roti dan Kue.
Beberapa program dijalankan bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) BLKIM Kutai Timur secara daring melalui Zoom.
Pada saat yang sama, Wali Kota juga membuka sembilan program pelatihan lanjutan, termasuk Pemeliharaan Kendaraaan Ringan Sistem Injeksi dan Servis Sepeda Motor Injeksi, Plate Welder SMAG 3G UP-PF, Pemasangan Instalasi Otomasi Listrik Industri dan Pemasangan Instalasi Bangunan Sementara, Junior Sekretari Junior, serta Desainer Grafis Muda.
Acara tersebut dihadiri Ketua Komite I DPD RI, Andi Sofyan Hasdam, Kabid Pengembangan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Abduh, Kepala UPTD BLKI Bontang, Ismid Rizal, perwakilan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda, perwakilan Dinas Ketenagakerjaan Kota Bontang, perwakilan LAPAS Kelas IIa Bontang, perwakilan BNN Kota Bontang, perwakilan perusahaan dan LPK, serta perwakilan beberapa SMK di Kota Bontang.
Kegiatan ditutup dengan pelepasan dan penyematan tanda peserta yang menandai dimulainya angkatan pelatihan selanjutnya. ***
Penulis: Hasti Luciana/Prokompim
Fotografer: Syeh/Prokompim
Editor: M Zulfikar Akbar/Prokompim
