Wali Kota Buka Evaluasi Kepatuhan Pelayanan Publik: Komitmen Wujudkan Kota yang Melayani

PPID SETDA, Bontang – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni (Bunda Neni), secara resmi membuka kegiatan Evaluasi Hasil Penilaian Kepatuhan Pelayanan Publik Tahun 2024 serta Persiapan Penilaian Tahun 2025 yang digelar oleh Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalimantan Timur bersama Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Bontang.

Acara berlangsung di Ruang Rapat Utama Lantai 2 Kantor Wali Kota Bontang. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Sekda Bontang Aji Erlynawati, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kaltim Mulyadin, Kepala Keasistenan Pencegahan Maladministrasi Hamsah Fansuri, serta Kepala Bagian Organisasi Setda Bontang Natalia Trisnawati dan perwakilan dari berbagai OPD.

Dalam sambutannya, Wali Kota Bontang menekankan pentingnya integritas dan komitmen ASN dalam menjalankan pelayanan publik.

“Kita ini pelayan rakyat, aparatur sipil negara itu sejatinya adalah pembantu masyarakat. Maka sudah seharusnya kita memberikan pelayanan terbaik dengan empati dan profesionalisme,” ujar Bunda Neni.

Wali Kota turut menyampaikan pencapaian membanggakan, yakni skor kepatuhan Pemkot Bontang tahun 2024 sebesar 90,31 poin, meningkat dari tahun sebelumnya (88,23) dan tergolong dalam kategori kualitas tertinggi. Pencapaian ini, menurutnya, adalah hasil dari kerja keras seluruh perangkat daerah.

“Mari kita ucapkan kota bontang sebagai kota yang melayani. Kota yang benar-benar hadir untuk masyarakatnya. Jangan biarkan capaian tahun ini menjadi sekedar angka,”tutur Bunda Neni.

Lebih lanjut, Bunda Neni juga menekankan pentingnya memahami visi dan misi Pemkot Bontang 2025–2029 sebagai dasar pelayanan. Ia mengajak seluruh ASN untuk menjadi agent of change dalam menghadirkan layanan publik yang terintegrasi dan berpihak kepada masyarakat.

Foto: Syeh/Prokompim

Bunda Neni juga menegaskan bahwa di era yang serba cepat dan penuh tantangan ini, pelayanan publik tidak lagi bisa dipandang sebagai sekedar urusan administrasi. Pelayanan publik adalah wajah nyata pemerintah di mata masyarakat.

“Jadi wajah kita, pelayanan publik, wajahnya Pemerintah Kota Bontang, wajahnya ASN Kota bontang. Jadi berikanlah yang terbaik. Oleh karena itu, setiap interaksi layanan harus mencerminkan keberpihakan, empati, dan profesionalitas daripada aparatur negara. Itu ya ingat ya,” tegasnya.

“Intinya jadikan ini sebagai titik tolak perubahan yang benar-benar disaksikan langsung oleh masyarakat. Jadi sesungguhnya kita ini sebetulnya harus jadi agent of change ya, agen-agen perubahan ke arah yang lebih baik. Kalau kemarin mungkin kita belum maksimal, tahun ini kita maksimal, tahun depan lebih maksimal. Jadi intinya bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Kalau bukan kita siapa? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” tambah Wali Kota.

Sebagai bentuk apresiasi, Pemkot Bontang memberikan penghargaan kepada beberapa instansi yang mendapat predikat A dalam evaluasi Ombudsman 2024, yaitu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, serta Puskesmas Bontang Selatan II. ***