Wali Kota dan Wawali Resmikan Pencapaian Zero Kemiskinan Ekstrem 2025, Hasil Kolaborasi Lintas Sektor

PPID SETDA, Bontang – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, didampingi Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, secara resmi meluncurkan program “Zero Kemiskinan Ekstrem Kota Bontang Tahun 2025″.

Acara ini digelar di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Jalan Awang Long, Kelurahan Bontang Baru, pada Rabu pagi (28/5/2025). Kegiatan ini merupakan inisiasi dari Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bontang.

Peluncuran ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kota Bontang, Maming; Sekretaris Daerah Kota Bontang, Aji Erlynawati; Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dasuki; Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bontang, Toetoek Pribadi Ekowati; dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Bontang, Abdu Safa Muha.

Hadir pula para Camat dan Lurah di lingkungan Pemerintah Kota Bontang, serta perwakilan dari BAZNAS Kota Bontang, YBM PLN, LAZ BMBU, UPZ PKT, PT Pupuk Kaltim, PT Kaltim Parna Industri, dan PT Kaltim Daya Mandiri.

Dalam sambutannya, Wali Kota Neni Moerniaeni mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan mencapai target Zero Kemiskinan Ekstrem. Pencapaian ini merupakan salah satu bagian penting dari 17 Program dalam 100 Hari Kerja Pemerintah Kota Bontang.

“Capaian pada hari ini bukanlah seremonial semata, melainkan sebagai bentuk pernyataan resmi bahwa kemiskinan ekstrem di Kota Bontang telah berhasil dituntaskan dan telah mencapai angka nol,” ujar Neni Moerniaeni.

Foto: Syeh/Prokompim

“Keberhasilan ini diawali dari niat mulia yang disertai upaya dan kerja kolaboratif yang konsisten, terukur, dan melibatkan banyak pihak,” lanjutnya.

Wali Kota juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, berbagai lembaga zakat, perusahaan swasta, dan seluruh lapisan masyarakat.

Keterlibatan aktif dan kolaborasi nyata semua pihak dalam gerakan terpadu dinilai sebagai kunci keberhasilan menuntaskan kemiskinan ekstrem secara menyeluruh.

Berbagai program intervensi telah dilaksanakan dengan melibatkan beragam pemangku kepentingan. Keterlibatan ini dikukuhkan melalui penandatanganan komitmen bersama untuk melakukan intervensi dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Intervensi yang telah berjalan meliputi penyaluran paket kebutuhan dasar secara langsung, bantuan rutin untuk kebutuhan bulanan, bantuan pengembangan usaha ekonomi produktif, serta bantuan di sektor pendidikan.

“Kita tidak hanya berfokus menurunkan angka, tetapi juga memastikan mereka yang sebelumnya tergolong miskin bisa menjadi mandiri dan produktif,” ungkap Neni.

“Program ini tidak berhenti sampai di sini. Pemerintah Kota Bontang berkomitmen untuk melanjutkan penyelesaian penanganan warga miskin sesuai dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Pemerintah Kota Bontang memberikan penghargaan kepada sejumlah lembaga atas partisipasi aktif mereka dalam pengentasan kemiskinan di Kota Bontang. Penghargaan diberikan kepada BAZNAS Kota Bontang, YBM PLN, LAZ BMBU, dan UPZ PKT.

Selain itu, diserahkan pula piagam penghargaan dari Gubernur Kalimantan Timur kepada tiga perusahaan yang telah berpartisipasi dalam pengembangan Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) dan Teknologi Tepat Guna.

Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Pupuk Kaltim, PT Kaltim Parna Industri, serta PT Kaltim Daya Mandiri.

Acara diakhiri dengan penyerahan paket sembako secara simbolis dari Pemerintah Kota Bontang kepada lima orang warga penerima manfaat, yaitu Rusman, Rusli, Colli, Abdurrahman Kadir, dan Rubaniah. ***